Dosen : Dr. Joko Daryanto
PT : akper Yappi Sragen
Oleh : Intan Nur (Indi)
ð Perubahan sistem badan akhir imobilisasi
Sistem Integumen
Akibat:
Abrasi
Dekubitus
Atrofi otot
Perubahan turgor kulit
ð Sistem Kardiovaskuler
- Penurunan kardiak reserve
- Peningkatan beban kerja jantung
- Hipotensi ortostatik
- Phlebotrombosis
- Edema dependen
ð Sistem Respirasi
- Penurunan perluasan paru
- Penumpukan sekret
- Penurunan ventilasi/perfusi setempat
- Atelektasis
ð Sistem Pencernaan
- Anoreksia
- Konstipasi
- Metabolisme
ð Sistem Perkemihan
- Perubahan referensi eliminasi urin
- Dapat terjadi ISK
- Terjadinya retensi urin
- Batu ginjal
- Stasis urin
ð Sistem Muskuloskeletal
- Atrofi otot
- Kontraktur sendi
- Osteoporosis
- Kekakuan&nyeri sendi
ð Sistem Neurosensoris
- Pada pemakaian gips sanggup terjadi kerusakan jaringan dan gangguan saraf pada pecahan distal
Psikososial
• Depresi
• Perubahan tingkah laku: suka bertengkar, gampang marah, menarik diri, bingung, cemas
• Perubahan siklus
bangun tidur
• Penurunan kemampuan memecahkan dilema
Tingkatan imobilitas
• Imobilitas komplet
dilakukan pd individu yg mengalami ganguan tingkat kesadaran
• Imobilitas parsial
dilakukan pd klien yg mengalami fraktur,
• Imobilitas sebab alasan pengobatan
pd individu yg menderita ganguan pernafasan / pykit jantung.
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN IMOBILISASI/ GANGGUAN MOBILITAS FISIK
1. ASPEK BIOLOGIS
2. ASPEK PSIKOLOGIS
3. ASPEK SPIRITUAL
4. ASPEK SOSIO KULTURAL
Aspek Biologis
• Usia
kaitan dengan tahap perkembangan dan postur badan
• Riwayat Keperawatan
riwayat gg sistem muskuloskeletal, aktivitas, olahraga, riwayat penyakit yg pernah diderita
• Pemeriksaan fisik
rentang gerak, kekuatan otot, perilaku tubuh, dampak imobilisasi, kemampuan mobilitas/tingkat acara
Tingkat aktivitas/mobilitas
0 => Mampu merawat diri sendiri secara penuh
1 => Memerlukan penggunaan alat
2=> Memerlukan proteksi atau pengawasan orang lain
3=> Memerlukan bantuan, pengawasan orang lain dan peralatan
4 => Sangat tergantung dan tidak bisa melakukan/berpartisipasi dlm perawatan.
Diagnosa Keperawatan
• Gangguan mobilitas fisik b.d penurunan rentang gerak, tirah baring, penurunan kekuatan otot
• Intoleransi acara b.d penurunan mobilisasi, kelemahan
• Risiko cidera b.d ketidaktepatan posisi dan pemindahan
• Bersihan jalan napas tidak efektif b.d penumpukan sekret
• Pola napas tidak efektif b.d penurunan pengembangan paru
No comments:
Post a Comment