Kebutuhan Nutrisi



DOSEN : Bu Septy Nuraini
Silabus : KDM
Oleh : Intan Nur K (Indi)

MATERI KULIAH






Septy Nur Aini, S.Kep, Ns



PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN
AKADEMI KEPERAWATAN
YAPPI SRAGEN
2011

NUTRISI

Septy Nur Aini, S.Kep, Ns
081578145847
ainis_sky@yahoo.com

A.REVIEW SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
Organ pencernaan manusia:
1.    Mulut (gigi, air ludah, lidah)
2.    Farink
3.    Esophagus
4.    Lambung
5.    Usus Halus
6.    Usus Besar
7.    Rectum
Proses pencernaan
1.    Ingesti
è  Proses masuknya kuliner dan cairan dari lingkungan kedalam tubuh melalui proses menelan baik melalui koordinasi gerakan volunteer dan involunter.
Terdiri dari:
  1. Koordinasi otot lengan dan tangan membawa kuliner ke mulut
  2. Mengunyah à menyederhanakan ukuran kuliner yang melibatkan gigi, control volunteer otot mulut, gusi dan lidah. Menguyah dibantu oleh saliva atau air ludah yang berfungsi untuk digesti (amilum à maltose) dan sebagai pelumas.
  3. Menelan à proses reflex akhir pengutamaan cuilan faring
2.    Digesti
è  Rangkaian kegiatan fisik dan kimia pada kuliner yang dibawa ke dalam lambung dan usus. (penyederhanaan ukuran hingga sanggup diabsorbsi)
Organ yang berperan: mulut, faring, esophagus, lambung, usus halus, dan kolon.
Proses digesti:
  1. Mulut
Terdapat saliva yang mengandung:
-      Air sebagai pelumas
-      Musin à suatu glikoprotein berfungsi untuk melindungi mukosa susukan pencernaan
-      Ptialin à enzim yang mengubah amilum menjadi maltose
  1. Lambung
Lambung memproduksi getah lambung (HCl) (pH: 1-1,5) yang pengeluarannya diatur oleh reflex regang, rangsangan saraf atau rangsangan gastrin.
Fungsi HCl:
-      Membunuh kuman
-      Mengaktifkan pepsinogen
-      Memutuskan serat otot/jaringan ikat pada makanan

Enzim lambung:
-      Pepsinogen à diaktifkan oleh HCl menjadi pepsin yang berfungsi untuk memecah protein menjadi proteosa dan pepton
-      Renin à untuk menggumpalkan susu dan hanya terdapat pada neonates
-      Lipase à memecah sebagian kecil lemak
  1. Usus Halus
Dalam lumen usus terdapat getah pancreas (pH: 7,5-8), getah usus dan empedu.
Enzim pancreas:
-      Tripsin dan kimotripsin à memecah protein/proteosa/pepton menjadi polipeptida
-      Karboksipeptidase à melepaskan asam amino ujung terminal C rantai polipeptida
-      Amylase à memecahkan amilum/glikogen menjadi oligosakarida, maltose dan sedikit glukosa
-      Lipase à memecahkan lemak menjadi asam lemak dan gliserol
-      Kolesterol esterase à memecah ester kolesterol menjadi kolesterol dan asam lemak
-      Ribonuklease dan deoksiribonuklease à memecah RNA dan DNA
-      Fosfatase à memecah zat-zat fosfat organic menjadi asam fosfat dan zat organic
Enzim usus halus
-      Sukrase à memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
-      Maltase dan isomaltase à memecah maltose dan oligosakarida menjadi glukosa
-      Lactase à memecah lactose menjadi glukosa dan galaktosa
  1. Usus Besar
Sel mukosa usus besar menghasilkan mucus.
Dalam lumen usus besar terdapat banyak mikroorganisme yang melaksanakan proses fermentasi dan sintesis vitamin, mis vit.K.
3.    Absorbsi
è  Proses nutrient diserap usus melalui susukan darah dan getah bening menuju hepar.
4.    Metabolisme
è  Semua perubahan kimia yang dialami zat kuliner semenjak diserap oleh tubuh hingga dikeluarkan oleh tubuh sebagai sampah.
5.    Ekskresi
è  Proses pembuangan zat-zat sisa metabolism dalam tubuh untuk menjaga homeostasis
Ekskresi berupa:
-      Defekasi à mengekskresi sisa metabolism berupa feses melalui susukan cerna
-      Miksi à membuang sisa metabolism dalam bentuk urin yang dikeluarkan oleh urogenitalia
-      Diaphoresis à pembuangan zat sisa metabolism melalui keringat
-      Ekspirasi à mengeluarkan air dan karbondioksida







B.NUTRISI
Nutrisi ialah Substansi organik dan non-organik yang terdapat dalam kuliner dan dibutuhkan oleh tubuh semoga sanggup berfungsi dengan baik. (Kozier, 2004)
Nutrisi Esensial (Nutrisi penting/pokok bagi tubuh)
  1. Air
  2. Karbohidrat
  3. Protein
  4. Lemak
  5. Vitamin
  6. Mineral

AIR
       60-70% BB dewasa
       80% BB bayi
(Potter & Perry, 1992)
Air tubuh terbagi menjadi
       CIS
       CES à interstitiel dan ekstravaskuler
Fungsi air dalam tubuh:
  • Menstabilkan suhu tubuh
  • Memperlancar pencernaan
  • Peredaran darah
  • System metabolism
  • Pemeliharaan kulit dan pelumas sendi

KARBOHIDRAT
Fungsi: Sebagai sumber energi utama tubuh
Dibagi dalam 3 jenis :
ü  Monosakarida :glukosa, fruktosa, galaktosa.
ü  Disakarida : sukrosa, maltosa, laktosa.
ü  Polisakarida : pati, glikogen, selulosa, dekstrin.
Kebutuhan rata-rata 8-10/kgBB/hr.
Distribusi glukosa
PROTEIN
Fungsi:
Proses masuknya kuliner dan cairan dari lingkungan kedalam tubuh melalui proses menelan ba KEBUTUHAN NUTRISI       Membangun sel-sel jaringan tubuh manusia.
Proses masuknya kuliner dan cairan dari lingkungan kedalam tubuh melalui proses menelan ba KEBUTUHAN NUTRISI       Mengganti sel-sel tubuh yang rusak.
Proses masuknya kuliner dan cairan dari lingkungan kedalam tubuh melalui proses menelan ba KEBUTUHAN NUTRISI       Membuat air susu, enzim, dan hormon.
Proses masuknya kuliner dan cairan dari lingkungan kedalam tubuh melalui proses menelan ba KEBUTUHAN NUTRISI       Membuat protein darah.
Proses masuknya kuliner dan cairan dari lingkungan kedalam tubuh melalui proses menelan ba KEBUTUHAN NUTRISI       Menjaga asam basa dan cairan tubuh.
Proses masuknya kuliner dan cairan dari lingkungan kedalam tubuh melalui proses menelan ba KEBUTUHAN NUTRISI       Pemberi kalori
Sumber : Produk hewani dan nabati
Kebutuhan :  dewasa 1 gr/kgBB/hr                                               
anak-anak 3gr/kgbb/hr

LEMAK
       Terbanyak dalam bentuk trigliserida
       Terdapat dalam dua bentuk : lemak jenuh dan tak jenuh

Fungsi
Proses masuknya kuliner dan cairan dari lingkungan kedalam tubuh melalui proses menelan ba KEBUTUHAN NUTRISI       Sumber cadangan energi
Proses masuknya kuliner dan cairan dari lingkungan kedalam tubuh melalui proses menelan ba KEBUTUHAN NUTRISI       Pelarut vitamin ADEK
Proses masuknya kuliner dan cairan dari lingkungan kedalam tubuh melalui proses menelan ba KEBUTUHAN NUTRISI       Insulator suhu tubuh
Proses masuknya kuliner dan cairan dari lingkungan kedalam tubuh melalui proses menelan ba KEBUTUHAN NUTRISI       Memberi rasa kenyang
Proses masuknya kuliner dan cairan dari lingkungan kedalam tubuh melalui proses menelan ba KEBUTUHAN NUTRISI       Pengganti fungsi karbohidrat
Proses masuknya kuliner dan cairan dari lingkungan kedalam tubuh melalui proses menelan ba KEBUTUHAN NUTRISI       Sebagai penghalus kulit
Sumber:  Mentega, margarin, daging, ikan, kuning telur, kacang-kacangan, kelapa dll

VITAMIN
       Larut air
vitamin Bc dan vitamin C
Proses pencernaan diabsorbsi di usus à v porta. Bila >> à diekskresikan mll urine
Banyak berperan sebagai koensim dalam reaksi enzimatik.
       Larut lemak
Vitamin A, D, E, K
Ditranspor dari usus oleh kilomikron, disimpan di hepar (Vit A,D,K) dan jaringan adiposa (Vit E)


VITAMIN LARUT LEMAK
VITAMIN A
1.    Vitamin A
Diet dari materi hewani.
Sebagai ester retinol dengan asam lemak rantai panjang.
Bentuk isomer yang terpenting :
  • Vitamin A1 = retinol 1
  • Vitamin A2 = retinol2 = dehidroretinol 1
2.    Prekusor/provitamin A
Karotin B.
Diet nabati
Post absorsi àdidinding usus diubah menjadi vit A
90% dari total vitamin A dalam tubuh disimpan oleh hati, àbila diharapkan ester retinil di hidrolisisà retinol diikat oleh pengikat aporetinol (diprod. Oleh hepatosit)àkesirkulasi darahàjaringan sasaranàprotein pengikat apo retinol dilepas.
Fungsi vitamin A
Proses masuknya kuliner dan cairan dari lingkungan kedalam tubuh melalui proses menelan ba KEBUTUHAN NUTRISI       B karotin è antioksidan (kulit dan membrane mukosa)
Proses masuknya kuliner dan cairan dari lingkungan kedalam tubuh melalui proses menelan ba KEBUTUHAN NUTRISI       Retinol
è  fs dalam reproduksi
è  fs dalam penglihatan sebagai prekursor penglihatan (dibantu oleh retinal)
Proses masuknya kuliner dan cairan dari lingkungan kedalam tubuh melalui proses menelan ba KEBUTUHAN NUTRISI       Asam retinoat :
è  Sintesis glikoprotein/pembawa oligo sakarida
è  Faktor pertumbuhan
Defisiensi
v  Gangguan pertumbuhan
v  Gangguan penglihatan
o    xeropthalmia : katinisasi epitil kornea mata kering dan gampang infeksi.
o    Nyctalopia      : buta senjaà gangguan pembiasaan dalam gelap dini.
o    Keratomalasia          : infiltrat dan ulkus pada mata à kebutaan.
v  Infertil
Hipervitaminosis A
§  AKUT                 : peninggian tekanan intrakranial, kelainan neurologis, kematian.
§  Kronis                : cepalgia, alopesia, kulit kering atau gatal, anoreksia, nyeri tulang dan sendi, hepatomegali.
§  Teratogenik        : resorbsi fetus, cacat janin gangguan kemampuan belajar.
Sumber : provit A : sayur, buah berwarna hijau dan kuning. Hati, susu, keju, mentega, ikan.(vit A)
Kebutuhan :
§       Wanita dws 4000 iu/hr
§       Laki-laki dws 5000 iu/hr
§       Anak-anak 1400-3500 iu/hr
§       Hamil 6000 iu/hr
§       Laktasi 8000iu/hr

VITAMIN D
1,25 dehidrokalsiferon ialah bentuk vit D yang paling aktif.
Fungsi : meningkatkan
©       absorbsi Ca++ dan fosfat diusus.
©       reabsorbsi Ca++ dan fosfst di ginjal
©       mobilisasi Ca++ dan fosfat di tulang.
©       Proliferasi sel, sistem hemopoetik, sekresi insulin. 
©       Peningkatan kesehatan tulang dan gigi
Absorbsi
ü  Absorbsi pro Vit D : Ergosterol (D2 dari tumbuhan) dan 7-dehidrokalsiferon (dr hewan) terjadi di usus kecil. Dalam plasma diikat oleh globulin.
ü  Manusia sanggup mensintesa 7 dehidrokalsiferon dari kolesterol sehingga Vit D dianggap sebagai HORMON.

Defisiensi
§       Riketsia à gangguan osifikasi pada anak
§       Osteomalasis à pada dewasa.
Hipervitaminosis
Ø  BAYI : hiperkalsemia à gangguan osifikasi jaringan lunak
Ø  Dewasa : watu ginjal, kerapuhan tulang.
Sumber : keju, mentega, susu, ikan, sereal
Kebutuhan :
§       Dewasa <50 tahun à 200 iu
§       Dewasa 51-70 tahun à 400 iu
§       Dewasa >70 tahun à 600 iu

VITAMIN E
Fungsi
§       Antioksidan
§       Antisterelitas
§       Kofaktor dalam transport elektron pada respirasi sel dan membran eritrosit.
§       Mempertahankan integritas jaringan hati (penggunaan vitamin K), otot, dan eritrosit.
Defisiensi
§       Distrofi otot
§       Gangguan eritrisot
§       Gangguan reproduksi (pada binatang percobaan)
Hipervitaminosis
  • Relatif tidak toksik, bisa menimbulkan mata kabur dan pusing.
  • Sumber dan kebutuhan
Sumber :  tersebar luas pada jaringan binatang dan tumbuhan. Terutama minyak tumbuhan, kecambah, beras. Jagung, kacang
Kebutuhan :
Proses masuknya kuliner dan cairan dari lingkungan kedalam tubuh melalui proses menelan ba KEBUTUHAN NUTRISI       anak : 4-15 iu/hr
Proses masuknya kuliner dan cairan dari lingkungan kedalam tubuh melalui proses menelan ba KEBUTUHAN NUTRISI       dws lk : 15 iu/hr
Proses masuknya kuliner dan cairan dari lingkungan kedalam tubuh melalui proses menelan ba KEBUTUHAN NUTRISI       dws pr : 12 iu/hr

Vitamin K
Terdapat 3 macam :
  1. K1 : filokuinon : pada minyak tumbuhan dan daun hijau.
  2. K2 : menaquinon : pada jaringan binatang dan kuman usus.
  3. K3 : menadion : sintesis, larut air.
Absorbsi
       Menadion diabsorbsi tanpa pinjaman empedu dan pribadi ke sistem portal.
       Menaquinol/piloquinol memerlukan empedu untuk absorsinya dan masuk ke susukan limfe. Jaringan tubuh sanggup mengubah menadion menjadi menaquinon.
Fungsi
§       Memelihara kadar normal faktor pembekuan darah yang disintesa di hati dalam bentuk inaktif.
§       Sebagai koenzim
Defisiensi
ü  Gangguan pembekuan darah. Perdarahan pada bayi terjadi alasannya ialah sedikitnya vit K yang ditransfer melalui plasenta.
Hipervitaminosis K : Hemolisis eritrosit meningkat—menadion
Sumber: Kubis, bayam, sayuran hijau, sereal
Kebutuhan:
Proses masuknya kuliner dan cairan dari lingkungan kedalam tubuh melalui proses menelan ba KEBUTUHAN NUTRISI       Laki-laki        : 120 µg
Proses masuknya kuliner dan cairan dari lingkungan kedalam tubuh melalui proses menelan ba KEBUTUHAN NUTRISI       Wanita          : 90 µg

Vitamin larut air
B1 (Tiamin)
Absorbsi di yeyenum dalam bentuk transport aktif (jumlah sedikit) dan difusi (jml banyak)dalam darah larut dalam plasma.
Sifat: Rusak karema suhu panas, Ph basa dan enzim tiaminase
Fungsi: Koenzim reaksi oksidasi metabolisme karbohidrat, memperbaiki fungsi system kardiovaskular dan saraf
Defisiensi: Beri-beri, gangguan saraf dan jantung
Sumber: kacang-kacangan, hati, telur, ragi, daging, wortel dan susu.

B2 (Riboflavin)
Absorbsi diusus kecil secara transport aktif dan dalam mukosa usus diubah menjadi FMN/FAD. Dalam darah diikat oleh globulin dan diekskresikan keurin dan sedikit ke ASI.
Sifat : Stabil alasannya ialah panas, rusak alasannya ialah cahaya.
Fungsi :
§       Komponen koenzim flavin mononukleotida (FMN) dan fvavin Adenin Dinukleotida (FAD) dan Metabolisme protein
§       Pertumbuhan dan perbaikan jaringan
Defisiensi : Glositis, Cheilosis, dermatitis,
Sumber : banyak kuliner : daging, susu, telur, hati, brokoli, kacang

B3 (Niasin)
Absorbsi di usus melalui difusi, dalam darah larut dalam plasma, setelah diambil oleh jaringan sisanya dibawa ke hati dan dikeluarkan melalui urin.
Sifat : kristal putih stabil. Ada dua bentuk : as. Nikotinat dan nikotinamid.
Fungsi : sebagai koensim pada reaksi oksidasi- reduksi NAD (nikotin adenin dinukleotida) dan NADP (NAD phospat).
Defisiensi : pellagra, dermatitis, diare, dimensia

Sumber : banyak kuliner ( daging, ikan, susu, kacang, telur)

B5 (Asam pantotenat)
Absorbsi di usus melalui difusi, dalam darah larut dalam plasma, setelah diambil oleh jaringan sisanya dibawa ke hati dan dikeluarkan melalui urin.
Fungsi : sebagai koenzim A. Berperan dalam metabolisme karbohidrat, protein, lemak.
Defisiensi : dermatitis & interitis (luka pada usus). Sangat jarang, biasanya terjadi bersama Bc lain.
Sumber : Ragi, kuning telur, Brokoli dan hati

B6 (piridoksin)
Terdapat 3 bentuk : Piridoksin,piridoksamin, Piridoksal,
Absorbsi di yeyenum. Dalam darah diikat albumin, dalam darah / jaringan terjadi interkonversiB6 dgn PALP.didalam hepar B6 selain diubah menjadi PALP juga diubah menjadi asam piridoksat. Diekskresi ke urin sebagai asam piridoksal dan asam piridoksat.
Sifat : berfluorosensi, rusak oleh cahaya, panas dan  ph tinggi.
Fungsi :
ü  membentuk piridoksin fosfat, piridoksamin fosfat, dan piridoksal phosfat (PALP) metabolit utama dalam plasma.
ü  Berperan dalam metabolisme protein.
ü  Mempertahankan fungsi otak
ü  Berperan dalam pembentukan sel darah merah
Defisiensi : biasanya disertai devisiensi vitamin yang lain, atau adanya obat-obatan yang membentuk komplek dengan palp mis isonoasid.
Gejala defisiensi : Gg imunitas, kejang, Gg EEG, dermatitis.
Sumber : biji bunga matahari, ikan, telur, daging, gandum, roti, sereal, sayur bayam, wortel dan buah pisang. 

B7 (Biotin)
Absorbsi : diileum
Fungsi : koensim  enzim2 karboksilase
Putih telur mengandung avidin yang bisa tahan terhadap ensim pencernaan tetapi tidak tahan panas, membentuk komplek dengan biotin sehingga tidak sanggup diabsorbsi.
Defisiensi :
§       dermatitis,
§       alopesia,
§       gangguan pertumbuhan,
§       Gg neuromuskuler,
§       Gg imunitas.
Sumber banyak makanan. Tetapi dalam usus sudah terdapat kuman usus yang bisa membentuk banyak biotin sehingga tidak perlu intake ekstra biotin. 

B9 (Asam folat)
Absorbsi di ususàdalam usus diubah menjadi H4 folat. Perubahan di katalisis oleh enzim dihidrofolat reduktase dan di inhibisi oleh trimetriprim damn metrotreksat. Dalam plasma diikat oleh protein darah  dan diekskresikan ke urin dan sedikit ke empedu.
Sifat : gampang dirusak oleh panas dan cahaya ultraviolet.
Fungsi : sebagai pembawa atom C tunggal materi pembentuk Heme pada hemoglobin.
Defisiensi : anemia megaloblastik.
Sumber:  banyak sayuran hijau.

B12 (Cianokobalamin)
Absorbsi di ileum dengan pinjaman faktor instrinsik castle, enzim tripsin, Na Co3 C2&3 diproduksi pankreasà dalam plasma darah diikat B12  dan dilepas dengan pinjaman HCL dan enzim protease lambung.di ekskresi ke urin, saliva dan empedu.
Defisiensi : Anemia megaloblastik alasannya ialah asam folat terjebak dalam bentuk metil H4 folat, Neuropati
Sumber : daging/produk, ikan, telur.
B12 yang diproduksi oleh kuman usus tidak sanggup diabsorbsi.

Vitamin C
Absorbsi terutama di usus kecil secara transport aktif dan secara difusi. Ekskresi setelah dimetabolisme menjadi oksalat, ke dalam urin
Sifat : Tidak tahan dalam bentuk larutan. Praktis dioksidasi O2
Fungsi :
§       Pembentukan zat kolagen/jaringan ikat.
§       Absorbsi Fe,
§       pembentukan dan maturasi eritrosit.
§       Antioksidan.
§       Antistrees.
§       Metabolisme tirosin, asam folat dan kolesterol.
Defisiensi : scorbut/scurvy

Sumber : buah-buah, sayur segar.
Kebutuhan :
v  dewasa : 45 mg/hr
v  anak : 35 mg/hr
v  bumil/laktasi: 60 mg/hr.

MINERAL
Berdasarkan jumlahnya dibagi ;
  1. Makromineral : Ca, Mg, Na, K, S, P, Cl.
  2. Mikromineral :Fe, Zn, Se, Cu, Mn, I, Mo, Co, Cr, F.




Kalsium
Terbanyak dalam tulang dan gigi.
Fungsi : proses pembentukan darah, Kontraksi otot, meneruskan rangsang syaraf, integritas jaringan intra seluler, memperbaharui permiabilitas membran, keseimbangan cairan tubuh, menghipnotis Ph tubuh..
Sumber: Susu, keju, ikan, kuning telur, susu, biji-bijian, kacang-kacangan, kubis.
Kebutuhan:
v  Dws 800 mg/hr
v  Anak-anak 800-1200 mg/hr (1-18 th)
v  Anak kurang dari 1 th : 360-540mg/hr

Fosfor
Fungsi : pembentukan tulang dan gigi, Sebagai bufer, cuilan dari RNA dan DNA. Sebagai koenzim.
Sumber : hampir semua jenis kuliner terutama daging dan susu.
Kebutuhan sama dengan kalsium (300mg/hr) kecuali pada belum dewasa 240-400 mg/hr.

Magnesium
Membentuk komplek dengan kalsium dan fosfor tulang. Sisanya didapat dalam jaringan lunak dan cairan tubuh.
Fungsi ; sebagai koenzim, meningkatkan keseimbangan kalsium dalam email gigi.
Sumber : hampir semua makanan. Terutama coklat, kacang-kacangan, ikan laut.
Kebutuhan:
ü  Dws 300-400mg/hr.
ü  Bumil laktasi : 450 mg/hr.
ü  Anak-anak 150-250 mg/hr.
ü  Bayi 60-70 mg/hr.

Natrium
Dalam tubuh didapatkan dalam bentuk ion.terutama dicairan ekstra sel.
Fungsi : mengatur keseimbanganasam basa bersana, Cl-, K+, HCO3-.
Sumber : garam dapur.

Kalium
Terdapat dlm cairan intra seluler.
Fungsi : keseimbangan asam basa, tekanan osmotik, retensi cairan,
Sumber : daging, pisang, hati nanas dan pisang, air degan.

Chlorine
Fungsi : terutama dalam menghipnotis asam basa, menghipnotis tekanan osmotik bersama mineral yang lain.
Didalam lambung didapatkan dalam bentuk HCl.
Sumber NaCl.
Sulfur
Fungsi:  sebagai pembentuk struktur protein, sebagai aktif side pada aktifitas enzim.
Terlibat dalam proses detoksikasi fenol dan indoksil.

Ferum
Fungsi: Berperan dalam respirasi intrasel (dalam sitokrom), membentuk komponen hemoglobin.
Kebutuhan meningkat pada usia pertumbuhan.
Sintesis meningkat pada remaja muda, hamil dan laktasi.
Sumber : organ hati, ginjal, limpa, jantung.
Defisiensi:  menyebabkan anemia mikrositik hipokromik.

Iodium
Fungsi ; sintesis hormon tiroksin.
Kebutuhan meningkat pada masa pubertas dan mas kehamilan.
Defisiensi:  menyebabkan hipertropi kelenjar thiroid

C. KESEIMBANGAN ENERGI
Energi input = Energi output
BMR (laju metabolisme basal)
è  Rata-rata metabolisme kuliner dalam tubuh untuk memenuhi kebutuhan energi individu pada dikala berdiri dan istirahat. (Guyton, 1986)
BMR dipakai untuk memilih kebutuhan kalori seseorang
Mengukur BMR
ü  Rumus Harris Benedict (REE=Resting Energy Expenditure)
§       BMR (laki2) = 66,5 + (13,5 x BB(kg)) + (5 x TB(cm) – (6,75 x umur(th))
§       BMR (wanita) = 65,1 + (9,56xBB(kg)) + (1,85 x TB(cm) – (4,68 x umur(th))

ü  Metode factorial:
§       BMR (laki2) = BB (kg) x 1,0 x 24kkal
§       BMR (wanita) = BB (kg) x 0,9 x 24 kkal

Kebutuhan kalori
Rumus :
                    Total energi = BMR + EA + SDA

EA:
SDA (specific dynamic action)
= 10% x (BMR + EA)
Parameter keseimbangan energy
1.   Berat tubuh ideal
Rumus Brocca:
Hasil:
BB<80% à kurus
BB 80-120% à ideal
BB >120% à gemuk
2.   Indeks Massa Tubuh (IMT)
Hasil:
IMT<17 à sangat kurus
IMT 17 - 18,5 à kurus
IMT 18,5 - 25 à normal
IMT >25 - 27 à gemuk
IMT >27 à obesitas


D.  FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN NUTRISI
  1. Jenis kelamin
Umumnya kebutuhan nutrisi perempuan lebih rendah dari laki-laki. Hal ini alasannya ialah BMR perempuan lebih rendah dari laki-laki.
  1. Usia
Anak-anak BMR lebih kecil dari dewasa. Lansia laju pertumbuhan menurun sehingga kebutuhan nutrisi berkurang.
  1. Jenis kegiatan
Semakin berat aktivitas, kebutuhan nutrisi semakin meningkat
  1. Stress
Sebagian orang akan makan sebagai kompensasi mengalami stress
  1. Infeksi atau proses penyakit
Selama proses infeksi, sel kemudian akan melaksanakan penyembuhan dan perbaikan sehinga membutuhkan energi dan nutrisi
  1. Suhu tubuh
Setiap kenaikan 10F, maka kebutuhan kalori meningkat 7%

E.   FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POLA DIET
  1. Status kesehatan
©       Nafsu makan yang baik ialah tanda yang sehat
©       Anoreksia (kurang nafsu makan) biasanya tanda-tanda penyakit atau alasannya ialah imbas samping obat
©       Dukungan nutrisi ialah cuilan esensial penyembuhan dari setiap penanganan medis dan keperawatan
  1. Kultur dan agama
©       Pola cultural, etnik dan agama menghipnotis jenis kuliner dan jumlah kuliner yang dikonsumsi
©       Beberapa agama melarang memakan jenis kuliner tertentu
(Islam mengharamkan babi, darah dan minuman beralkohol, Hindu melarang memakan kuliner dari sapi)
©       Klien lansia lebih cocok dengan materi kuliner etnik. Kecenderungan ini sanggup meningkat selama sakit.
  1. Status sosioekonomi
©       Penyediaan makanan/diet tergantung pada dana yang tersedia
©       Masyarakat dengan status ekonomi rendah mempunyai kecenderungan pemenuhan nutrisi yang kurang, sehingga kecenderungan mengalami gizi kurang dan jelek lebih tinggi
  1. Pilihan pribadi
©       Kesukaan dan ketidaksukaan pribadi mungkin besar lengan berkuasa pada pemilihan diet
©       Makanan yang bekerjasama dengan kenangan yang menyenangkan cenderung menjadi kuliner favorit, dan kuliner yang bekerjasama dengan kenangan jelek cenderung dihindari
©       Makanan yang glamor sanggup dipakai sebagai symbol status
  1. Factor psikologis
©       Motivasi individu wacana kuliner seimbang dan persepsi individu wacana diet mempunyai imbas kuat dalam penentuan referensi diet
  1. Alkohol dan obat
©       Alcohol berlebihan menghipnotis organ gastrointestinal
©       Obat-obatan yang menekan nafsu makan sanggup menurunkan asupan nutrisi
  1. Kesalahan warta dan keyakinan terhadap makanan
©       Keyakinan yang salah terhadap kuliner menghipnotis pemilihan diet


F.  ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN NUTRISI

1.   PENGKAJIAN
a.    Aspek biologis
§       Umur
Masa pertumbuhan kebutuhan nutrisi lebih besar disbanding lansia
§       Jenis kelamin
Tingkat BMR pria dan perempuan berbeda. Begitu pula presentasi lemak.
§       Tinggi tubuh dan berat badan
Untuk mengetahui perbandingan berat tubuh dan tinggi tubuh (Berat Badan Ideal)
§       Pengukuran antropometri
v  Tinggi tubuh à Pengukuran berdiri tanpa bantalan kaki (dewasa), berbaring (bayi). Satuan cm atau inci.
v  Berat badan
Hal yang harus diperhatikan:
o    Alat serta skala alat ukur harus sama setiap kali menimbang
o    Pasien ditimbang tanpa bantalan kaki
o    Pakaian diusahakan tidak tebal dan relative sama beratnya setiap kali menimbang
o    Waktu (jam) penimbangan relative sama contohnya sebelum atau setelah makan
v  Tebal lipatan kulit à memilih presentase lemak tubuh. Area yang sering diukur ialah lipatan kulit trisep (tricep skinfold (TSF))
v  Lingkar tubuh
Yang diukur umumnya: kepala, dada, otot tengah lengan atas. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LLA) dilakukan pada titik tengah lengan atas tangan yang tidak mayoritas dengan meteran.
§       Riwayat kesehatan dan diet
Riwayat kesehatan:
v  Alergi makanan
v  Gangguan pencernaan (termasuk persoalan menelan)
v  Penyakit umum dan penyakit jiwa
v  Riwayat pengobatan
Riwayat diet
v  Kebiasaan asupan kuliner dan cairan
v  Jenis kuliner yang dikonsumsi
v  Nafsu makan
v  Jumlah diet yang dikonsumsi
§       Pemeriksaan fisik
o    Keadaan umum: kelemahan, tingkat kesadaran, tanda vital
o    Head to toe
Area pemeriksaan
Tanda normal
Tanda abnormal
Kepala:


Rambut
Rambut bercahaya, berminyak, tidak kering
Rambut kering, kusam, pecah-pecah, tipis, rapuh
Mata
Berbinar, jernih, konjungtiva merah muda
Kornea lembut, konjungtiva pucat atau merah menyala
Lidah
Merah muda, lembab
Berwarna merah atau magenta, bengkak, tampilan halus
Bibir
Lembab, merah muda
Bengkak, pecah-pecah pada sudut bibir
Gusi
Merah muda, lembab
Bengkak, meradang, gampang berdarah
Gigi
Gigi tidak berlubang atau nyeri
Karies, gigi tidak ada.
Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar
Pembesaran tiroid
Dada:


Jantung
Nadi dan tekanan darah normal, irama jantung normal
Nadi cepat
Tekanan darah tinggi atau rendah, irama jantung abnormal
Paru
Frekuensi napas normal, bunyi napas normal
Napas cepat, bunyi napas abnormal
Perut
Tidak ada pembesaran hati, limfe, peristaltic normal (5-30x)
Pembesaran limfe atau hati, peristaltic abnormal, diare, konstipasi
Saraf
Reflex normal, perhatian baik
Reflex menurun, kurang perhatian, bingung, emosi labil
Ekstremitas

Kulit


Kuku
Massa otot dalam batas normal, pergerakan aktif
Sedikit lembab, turgor dalam batas normal

Penampilan keras, merah muda
Edema, pergerakan lemah, massa otot menurun
Kasar, kering, bersisik, pucat berpigmen, ada petekie atau memar
Bentuk menyerupai sendok, pucat, gampang patah
©       Pemeriksaan Lab: Albumin, transferin, limfosit

b.    Aspek Psikologis
à Persepsi klien wacana diet, persepsi wacana postur tubuh, konsep diri terkait bentuk tubuh, respon terhadap stress.
c.    Aspek sosiokulturalekonomi
à kultur?, nilai yang dianut terkait makanan, praktik budaya terkait makanan, status ekonomi, penghasilan, tingkat pendidikan
d.    Aspek spiritual
à Keyakinan yang dianut terhadap makanan, bagaimanan  keyakinan menghipnotis kebutuhan nutrisinya.

Nilai normal pemeriksaan:
-    Ketebalan lipatan kulit trisep (mm)
Pria       12,5
Wanita   16,5
-    Lingkar lengan tengah (cm)
Pria       29,3
Wanita   28,5
-    Lingkar otot lengan tengah (cm)
Pria       25,3
Wanita   23,2
-    Albumin (g/dl)         3,5-5
-    Transferin (mg/dl)  230-400

2.   DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Diagnosa yang sering muncul:
a.    Ketidaksembangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
b.    Ketidakseimbangan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh
c.    Risiko Ketidakseimbangan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh
Diagnosa yang mungkin muncul:
d.    Kelemahan/gangguan menelan
e.    Ketidakefektifan referensi makan bayi
Diagnosa wellness
f.     Kesiapan untuk peningkatan nutrisi




3.   PERENCANAAN

No
Diagnosa keperawatan
Tujuan (NOC)
Intervensi (NIC)
1
Ketidaksembangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan menelan atau mencerna kuliner atau mengabsorbsi nutrisi alasannya ialah factor biologi, psikologi dan ekonomi.
Status nutrisi
Satus nutrisi: intake kuliner dan cairan
Status nutrisi: intake nutrisi
Manajemen nutrisi
Bantuan peningkatan berat badan
2
Ketidakseimbangan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh b.d kelebihan asupan dalam hubungannya dengan kebutuhan metabolik
Kontrol berat badan
Satus nutrisi: intake kuliner dan cairan
Status nutrisi: intake nutrisi
Manajemen nutrisi
Bantuan pengurangan berat badan

3
Risiko ketidakseimbangan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh
Status nutrisi: asupan kuliner dan cairan
Kontrol berat badan
Manajemen nutrisi
Manajemen berat badan

Contoh penggunaan diagnosa:
Ketidaksembangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan menelan atau mencerna kuliner atau mengabsorbsi nutrisi alasannya ialah factor biologi, psikologi dan ekonomi.
Batasan karakteristik:
Subjektif
Kram abdomen
Nyeri abdomen dengan atau tanpa penyakit
Merasakan ketidakmampuan untuk mengingesti makanan
Melaporkan perubahan sensasi rasa
Melaporkan kurangnya makanan
Merasa kenyang segera setelh mengigesti makanan
Objektif
Tidak tertarik untuk makan
Kerapuhan kapiler
Diare dan/atau steatore
Adanya bukti kekurangan makanan
Kehilangan rambut yang berlebihan
Bising usus hiperaktif
Kurang informasi, malinformasi
Kurangnya minat pada makanan
Miskonsepsi
Konjungtiva dan membrane mukosa pucat
Tonus otot buruk
Luka, rongga lisan inflamasi
Kelemahan otot yang dibutuhkn untuk menelan atau mengunyah
Contoh Kasus:
Ny. S masuk rumah sakit dengan keluhan lemah, mual dan muntah. Satu Minggu SMRS klien mengalami penurunan nafsu makan. Klien hanya makan bubur. 3 hari SMRS, klien menolak makan dan minum alasannya ialah mual dan muntah. Saat ini menerima terapi infuse Asering, obat injeksi Ranitidin 2x50 mg.
Hasil pengkajian yang dilakukan perawat N:
Data subjektif:
Klien menyampaikan malas makan alasannya ialah mual.
Klien menyampaikan pagi muntah kuliner yang dimakan dikala sarapan.
Klien menyampaikan nyeri dikala perut ditekan
Data objektif:
Kondisi umum: lemah, compos mentis
TTV:   TD: 110/80 mmHg.   N: 64x/mnt.   S: 37,40C.      RR: 16x/mnt
TB: 157 cm, BB:52 kg (sebelum sakit) 43 kg (pemeriksaan H1MRS)
LLA: 22 cm
Pemeriksaan fisik:
Konjungtiva anemis, kulit kasar, kering. Kekuatan otot 3, Peristaltic 25x/mnt
Pemeriksaan lab:
Hb: 7,8 g/dl, Albumin: 2,5 g/dl
         
Data
Diagnosa keperawatan
Tujuan
Rencana keperawatan
DS:
-          Klien menyampaikan malas makan dan menyampaikan muntah dikala pagi setelah sarapan
-          Klien menyampaikan nyeri dikala perut ditekan
DO:
-          KU lemah
-          Konjungtiva anemis
-          Kulit kasar, kering
-          Hb: 7,8 (N: 11-14)
-          Alb: 2,5 (3,5-5)
-          LLA 22 cm (N: ±28,5)
Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan menelan atau mencerna kuliner atau mengabsorbsi nutrisi alasannya ialah factor biologi, psikologi dan ekonomi.
·         Status nutrisi
Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada Ny.S selama 3x24 jam diharapkan:
# asupan nutrisi, kuliner dan cairan cukup
# pengukuran biokimia (Hb, Alb) dalam batas normal
# berat tubuh mengalami sedikit peningkatan
·         Status nutrisi: Makanan dan cairan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada Ny.S selama 3x24 jam diharapkan:
# asupan kuliner adekuat sedang
# asupan TPN adekuat total
# asupan cairan adekuat total

Bantuan peningkatan berat badan
-          Monitor mual dan muntah
-          Mengelola pengobatan mual
-          Monitor asupan kalori harian
-          Monitor albumin
-          Sediakan kuliner yang sesuai : TPN
Managemen nutrisi
-          Berikan kuliner dengan kandungan nutrisi cukup
-          Kolaborasikan dengan jago gizi wacana diet yang tepat


Referensi
Asmadi. 2008. Tehnik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika
Mubarak, Wahid Iqbal. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia: Teori dan Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta: EGC
Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta: EGC
Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta: EGC
NANDA. Nursing Diagnosis: Definitions & Classification. 2005. USA
Marion, Johnson and Meridean Maas. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC). Missouri: Mosby,Inc
Dochterman, J.M., and Gloria M Bulechek. 2004. Nursing Interventions Classification (NIC). Missouri: Mosby, Inc

No comments:

Post a Comment