Implementasi Dan Evaluasi



Posted by : Intan Nur K
Dosen : Warti Ningsih, S.Kep.,Ns

&

IMPLEMENTASI
Inisiatif dari planning tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik
         |
        V
Memenuhi kebutuhan pasien yang spesifik
         |
        V
Meningkatkan kesehatan
Mencegah penyakit
Pemulihan kesehatan
Fasilitasi koping
TAHAP-TAHAP IMPLEMENTASI
1.      Persiapan
2.      Pelaksanaan
3.      Dokumentasi

TAHAP PERSIAPAN
-  Review planning tindakan
- Menganalisis pengetahuan & ketrampilan yang dibutuhkan
- Memahami komplikasi yang mungkin timbul.
- Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan
- Mempersiapkan lingkungan yang kondusif.
- Mengidentifikasi aspek-aspek aturan dan etik.

TAHAP PELAKSANAAN
- HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN :
-          Sikap
-          Peka terhadap respon pasien dan imbas samping.
-          Sistematika kerja.
-          Pertimbangan aturan dan etik.
-          Tanggung jawab dan tanggung gugat.  mendokumentasikan hasil.

PENDEKATAN TINDAKAN
-  Independent
tindakan yang dilakukan oleh perawat tanpa petunjuk dan perintah dokter atau tim kesehatan lain.
- Kolaboratif/interdependent
tindakan keperawatan yang menjelaskan suatu tindakan yang memerlukan suatu kolaborasi dengan tim kesehatan lain.  
-  Dependent
suatu tindakan yang berafiliasi pelaksanaan rencana  tindakan medis.

Tindakan independent dikelompokkan menjadi 4 :
  1. Tindakan diagnostik.
Tindakan yang ditujukan pada pengkajian dalam merumuskan suatu diagnosa keperawatan mencakup :
 - Wawancara
- Observasi dan investigasi fisik
- Pemeriksaan lab sederhana, membaca hasil   dari peperiksaan lab, rontgen dll.
     2. Tindakan terapeutik
  tindakan yang ditujukan untuk mengurangi, mencegah, dan mengatasi dilema pasien.
     3.Tindakan Edukatif
ditujukan untuk merubah sikap pasie melalui promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan pada klien dan keluarga.
4.      Tindakan Merujuk
Lebih ditekankan pada tindakan perawat dalam mengambil suatu keputusan klinik wacana keadaan klien dan kemampuan untuk melaksanakan kolaborasi dengan tim kesehatan lain.

   DOKUMENTASI IMPLEMENTASI

- Catatan keperawatan merupakan dokumen yang penting bagi praktik keperawatan
|
                                   V
Dokumen merupakan fakta dari pelaksanaan keperawatan dengan proses keperawatan dan catatan wacana balasan atau respon pesien terhadap tindakan medis, intervensi keperawatan atau reaksinya terhadap penyakit.
|
                                   V

Catatan dan laporan membantu perawat saling menyadari tindakan yang telah dilakukan kepada pasien.

PERLUNYA MENCATAT TINDAKAN KEPERAWATAN
- Komunikasi
- Memberikan petunjuk hasil aktivitas dan yang perlu diklakukan untuk mengatasi dilema klien.
- Menjadi materi bukti yang benar atas tindakan yang diberkan sesuai dengan tujuan, menurut dilema klien yang diidentifikasi.
- Sebagai landasan untuk mengetahui efektifitan perencanaan keperawatan.

JENIS IMPLEMENTASI
1.      TINDAKAN TERAPEUTIK
Adalah suatu tindakan keperawatan yang bersifat penyembuhan,dilaksanakan sesuai prioritas dilema / keadaan pasien.
Meliputi tindakan keperawatan dan tindakan dokter.
Kegiatannya :
§  Membantu pasien melaksanakan aktivitas sesuai dengan kemampuan.
§  Membantu pasien dalam menjalankan terapi
§  Menangani gejala-gejala yang muncul.
§  Membantu pasien semoga sanggup mengurangi strees.
§  Mencegah komplikasi.
2. TINDAKAN SURVAILANCE.
- Proses survailance memerlukan ketajaman observasi dan penilaian - > perawat harus bisa
- Menghasilkan data yang sangat berkhasiat dalam mengambil keputusan klinis & untuk mengevaluasi keberhasilan/kegagalan intervensi terapeutik.
Kegiatan survailance :
>Memonitor dan mengobservasi.
>Mengemukakan data untuk keperluan penilaian.
>Membuat/menyajikan data wacana kemajuan, pemecahan masalah.
>Mengemukakan data semoga sanggup memodifikasi rancana perawatan bila diperlukan.
          Beberapa kategori tindakan survailence
-          Adanya tanda-tanda vital
-          Melakukan pengecekan neurologis.
-          Mengumpulkan dan menyidik kencing.
-          Memonitor gula darah.
-          Memeriksa sampel darah arteri dan melaksanakan interpretasi.
-          Memeriksa fisik : hepar, ginjal, paru.
-          Mengamati psikososial (perilaku, teladan komunikasi)
-          Mengamati pernapasan
-          Mengamati tingkat pertumbuhan dan perkembangan balita.
-          Mengamati intake dan out put
                       |
                      V
                   Erat Hubungannya Dengan Perkiraan & Penilaian Kondisi Pasien

KOMPONEN PENTING DALAM DOKUMENTASI IMPLEMENTASI
Dokumentasi implementasi sanggup menjelaskan
              |
             V

      WHY
Mengapa hal tersebut dilakukan - > harus dengan fakta yang terang dari asumsi atau penilaian pasien yang telah didokumentasikan.
     WHAT
Apa yang dilakukan memerlukan klarifikasi yang sempurna dan rinci - > menyangkut terapi/ instruksi.
     WHEN
Kapan tindakan dilakukan - > waktu sangat penting sebagai dasar pelaksanaan & mengevaluasi keefektifan intervensi.
     WHO
Siapa saja yang melaksanakan intervensi harus selalu dicatat - > tandatangan sanggup dijadikan bukti tanggung jawabnya.
      HOW
Bagaimana caranya suatu intervensi sanggup diselesaikan 

          IMPLEMENTASI YANG MEMERLUKAN PENDOKUMENTASIAN KHUSUS
@ Prosedur invasif
    Suatu tindakan dengan memasukkan alat kesehatan kedalam badan pasien. Tindakan ini memerlukan iptek yang tinggi. Peningkatan pengatahuan dibutuhkan untuk meningkatkan tanggung jawabnya.
   Tindakan bisa membawa resiko yang tinggi dan komplikasinya sehingga dibutuhkan informed consent sebelum tindakan dilakukan.
@ Pendidikan kesehatan kepada Klien
    Perawat memiliki peranan penting dalam mengenal kebutuhan berguru pasien. Dan melaksanakan pendidikan kesehatan secara terus menerus untuk merubah sikap dan sikap klien.

             METODE PENCATATAN IMPLEMENTASI

  1. NURSING NOTES ( CATATAN PERAWAT)
            Semua implementasi (direncanakan/tidak) harus terdukumentasi.
      B. MEDICATION SHEETS (DAFTAR OBAT)
           Perawat harus mendokumentasikan secara sempurna semua obat yang telah diberikan dan
           reaksinya.
       C.FLOW CHARTS (DATA GRAFIK)
Perawat menciptakan laporannya dalam bentuk grafik
            (suhu, nadi, tensi dsb)
      D.PATIEN EDUCATION FORM (FORMAT PENYULUHAN PASIEN)

BEBERAPA PETUNJUK DALAM MELAKUKAN PENCATATAN IMPLEMENTASI
  1. Pergunakan kata kerja
  2. Identifikasi peralatan yang dipakai secara benar.
  3. Mencakup keamanan, kenyamanan, dan pengawasan terhadap infeksi.
  4. Modifikasi lingkungan
  5. Memodifikasi waktu, lamanya dan orang-orang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan intervensi.
  6. Mencatat semua impian pasien, arahan yang diberikan kepada pasien/pihak lain yang berkepentingan.
  7. Mencatat semua warta yang diberikan kepada pasien.
  8. Mengikuti aturan setempat, fatwa yang ada, kebijakan dan prosedur.

                                               EVALUASI KEPERAWATAN

l  Tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan dengan mengidentifikasi sejauh mana diagnosa keperawatan, intervensi dan implementasi sudah berhasil dicapai.(Ignatavicius & Bayner, 1991)
l  Sebagai sesuatu yang direncanakan, perbandingan yang sistematis antara status kesehatan dan outcome.(Griffith & christensen,1982)

    FUNGSI EVALUASI
l  Menentukan perkembangan kesehatan pasien
l  Menilai efektifitas, efisiensi, dan produktifitas asuhan keperawatan.
l  Menilai pelaksanaan asuhan keperawatan.
l  Sebagai umpan balik untuk memperbaiki proses keperawatan
l  Menunjang tanggung jawab dan tanggung gugat dalam pelaksanaan keperawatan.

      Tujuan evaluasi

l  Mengakhiri planning tindakankeperawatan (klien telah mencapai tujuan yang ditetapkan)
l  Memodifikasi tindakan keperawatan (klien mengalami kesulitan untuk mencapai tujuan)
l  Meneruskan planning tindakan keperawatan (klien memerlukan waktu yang lebih usang untuk mencapai tujuan)

     Tahap proses evaluasi
  1. Mengukur pencapaian tujuan
l  Kognitif
l  Affektif
l  Psikomotor
l  Perubahan fungsi badan dan gelaja.
  1. Menentukan keputusan  pada tahap penilaian dg Membandingkan data yang terkumpul dengan tujuan dan pencapaian tujuan.
l  Tujuan tercapai seluruhnya
l  Tujuan tercapai sebagian.
l  Tujuan tidak tercapai.

         KOMPONEN EVALUASI
         (PINNELL & Meneses, 1986)
  1. Menentukan kriteria, standart dan pertanyaan evaluasi.
  2. Mengumpulkan data mengenai keadaan klien terbaru.
  3. Menganalisa dan membandingkan data terhadap kriteria dan standart.
  4. merangkum hasil dan menciptakan kesimpulan.
  5. Melaksanakan hasil dan menurut kesimpulan

1.      Menentukan kiteria, standatr dan pertanyaan evaluasi
Kriteria
   kriteria dipakai sebagai fatwa observasi untuk pegumpulan data dan sebagai penentu kesahihan data yang terkumpul. Semua kriteria yang dipakai pada tahap penilaian ditulis sebagai kriteria hasil. Kriteria hasil yaitu standart yang yang menjelaskan respon atau hasil dari planning tindakan keperawatan.
     Standart praktik
    Standart dipakai untuk menilai praktik keperawatan secara luas. Standart menyatakan apa yang harus dilaksanakan dan dipakai sebagai suatu model untuk kualitas playanan. Standart harus menurut hasil penelitian, konsep teori, dan sanggup diterima oleh praktik klinik keperawatan dikala ini.
     Evaluative Questions
Digunakan sebagai dasar mengevaluasi kualitas pelayanan dan respon klien terhadap tindakan pelaksanaan.
2.      Pengumpulan data mengenai situasi dikala ini :
Perawat profesional yang pertama mengkaji data klien dan menyusun planning yaitu orang yang bertanggung jawab dalam mengevaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan yang diberikan.
3.      Menganalisa dan membandingkan kriteria & standart
Perawat memerlukan ketrampilan dan berpikir kritis dalam menuntaskan dilema klien dan memilih keputusan klinik dengan membandingkan data eveluasi dengan kriteria dan standart yang ada dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mungkin bisa berpengaruh.
4.      Merangkum hasil dan menciptakan kesimpulan.
Pada tahap ini perawat perlu menyimpulkan efektifitas semua tindakan keperawatan yang telah dilakukan.
Menentukan suatu kesimpulan terhadap semua diagnosa keperawatan yang telah dilakukan intervensi.
5.      Melaksanakan tindakan  berdasarkan kesimpulan.
Perawat melaksanakan tindakan menurut hasil kesimpulan yang sudah diperbaiki dari perencanaan ulang, tujuan, kriteria hasil, dan planning tindakan keperawatan.

                                     DOKUMENTASI
-          Perawat mendokumentasikan hasil yang telah atau  belum dicapai pada catatan medik.
-          Perlu dipakai istilah yang sempurna untuk menghindari salah persepsi dan kejelasan dalam menyusun tindakan keperawatan lebih lanjut.
                                         JENIS EVALUASI
l  Evaluasi  Formatif
Hasil observasi dari analisa perawat terhadap respon klien segera, pada dikala dan segera setalah intervensi keperawatan
l  Evaluasi Sumatif
Rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan analisa status kesehatan klien sesuai dengan kerangka waktu yang ditetapkan pada tujuan.

                 KRITERIA PENULISAN EVALUASI
                        DAPAT MENGUNAKAN:
l  SOAP (subjektif, objektif, analisa/essesment  dan plan)
l  SOAPIE (SOAP intervensi, evaluasi)
l  SOAPIER (SOAPIE, Revisi)
l  PIE (PROBLEM, INTERVENTION, EVALIATION)

                   KRITERIA EVALUASI
l  Evaluasi harus sistematis dan berkelanjutan
l  Respon klien terhadap tindakan harus didokumentasikan.
l  Penilaian terhadap efektifitas tindakan yang dilakukan dan dihubungkan dengan hasil yang dicapai.
l  Data yang berkelanjutan dipakai untuk melaksanakan revisi diagnosa, tujuan, dan planning kalau diperlukan.
l  Perubahan/ revisi diagnosa tujuan dan planning harus didokumentasikan.
l  Komponen yang harus dievaluasi : klien, keluarga, pemberi pelayanan kesehatan.


No comments:

Post a Comment